Senin, 08 Oktober 2012

Diposting oleh Unknown di 11.37
PENGORBANAN SANG PENGHAPUS


         Pagi itu meja belajar terlihat ramai oleh suara peralatan. Si pensil berteriak-teriak senang karena pagi itu sudah pasti Andi akan membawanya. "Asyik aku akan di ajak lagi ke sekolah", teriak pensil. "Ah ... pensil bukan kamu saja yang akan di ajak oleh Andi tetapi semua peralatan tulis ini," sahut buku. "Benar, memang semuanya ikut tapi belum tentu semua di pakai oleh si Andi, " jawab pensil. "He...... jangan sombong , Kau," seru buku. Semua tiba-tiba terdiam ketika Andi memasuki kamar.  Andi segera memasukkan semua peralatan tulis ke dalam tempat pensil dan bergegas berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, Andi segera menuju ke kelasnya karena ibu guru sudah berada di kelas. Pagi itu Andi dan teman-temannya di minta ibu guru untuk membuat cerita tentang liburan sekolah. Pensil segera di ambil. Andi mulai menulis satu demi satu kata tetapi tiba-tiba kata yang ditulis Andi salah. Segera Andi mengambil penghapus yang pendiam. Penghapus itu segera digosokkan pada tulisan pensil yang salah. Hal itu terjadi berulang kali sampai bagian tubuh penghapus mulai menipis. 
       Setelah selesai mengerjakan tugas, Andi tampak bangga melihat hasil tulisannya. Segera Andi memasukkan peralatan tulisnya ke dalam tempat pensil dan beristirahat karena bel berbunyi. Di dalam kotak pensil, si pensil terdiam tidak seperti saat berada di rumah. Lalu tiba-tiba, penggaris bertanya. "Kenapa kau terdiam pensil?". Si pensil diam tidak menjawab. "Apakah yang kau pikirkan, bukankah kau yang selalu mengatakan kau paling berjasa dari yang lainnya,?" sahut si penggaris. Pensil tampak semakin sedih dan kemudian berkata. "Teman-teman, maafkan aku, aku tidak sepatutnya menyombongkan diri. Aku baru sadar tadi, karena setiap kesalahanku selalu dihapus oleh penghapus sampai bersih dan itu dilakukannya berulang kali". "Si penghapus tidak sesombong aku walaupun sampai tubuhnya menipis hanya karena menghapus semua kesalahanku", sahutnya sambil berurai ar mata. "Sudahlah, pensil kau jangan bersedih, semua peralatan tulis itu mempunyai kegunaan masing-masing", jawab penghapus. "Kita tidak akan memusuhimu walaupun kau berulang kali bersikap begitu. Bukankah kita semua sahabat?

 


0 komentar:

Posting Komentar

 

KUMPULAN CERITA ANAK Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea